LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
I
OSILOSKOP
(U4)
Disusun Oleh:
Nama : ferdinandus pati kaona
Progam
Studi : Fisika
Hari,
tanggal : Senin, 08 Desember 2014
LABORATORIUM
FISIKA DASAR
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Osiloskop sinar katoda (cathode ray
oscilloscop, selanjutnya disebut CRO) adalah instrumen laboratorium yang sangat
bermanfaat dan terandalkan yang digunakan untuk pengukuran dan analisa
bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik. Selain itu
osiloskop juga dapat digunakan untuk CRO digunakan untuk menyelidiki bentuk gelombang, peristiwa
transien dan besaran lainnya yang berubah terhadap waktu dari frekuensi yang
sangat rendah ke frekuensi yang sangat tinggi. Osiloskop sinar katoda dapat
digunakan untuk bermacam-macam pengukuran besaran fisika. Besaran listrik yang
dapat diukur dengan menggunakan alat itu antara lain tegangan searah, tegangan
bolak-balik, arus searah, arus bolak-balik, waktu, sudut fasa, frekuensi, dan
untuk bermacam kegiatan penilaian bentuk gelombang seperti waktu timbul dan
waktu turun. Banyak besaran nirlistrik seperti tekanan, gaya tarik, suhu, dan
kecepatan dapat diukur dengan menggunakan tranduser sebagai pengubah ke besaran
tegangan.
Fungsi osiloskop tersebut banyak
diterapkan dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang
kesehatan pendidikan, elektronika dan lain sebagainya. Mengingat besarnya peranan
osiloskop diatas, maka perlu dilaksanakan praktikum mengenai osiloskop ini. Dengan
adanya praktikum osilioskop ini, diharapkan praktikan mampu mamahami
pengoperasian osiloskop secara baik dan benar, mengetahui elemen-elemen penting
dalam osiloskop dan kegunaannya serta penerapan osiloskop dalam kehidupan
sehari-hari.
2.
Tujuan
Praktikum
Tujuan praktikum
osiloskop ini adalah sebagai berikut;
a. Mengoperasikan dan menggunakan osiloskop secara baik dan
benar.
b. Memperoleh bintik yang tajam.
c. Menggerakkan bintik sepanjang layar.
d. Mengetahui penggunaan saklar Time/Div.
e. Mengukur tegangan DC.
f. Menunjukkan tegangan AC pada layar.
g. Memisahkan komponen DC dari sumber AC yang tidak murni.
BAB
II
DASAR TEORI
Osiloskop
adalah suatu alat
elektronik yang dapat menggambarkan bentuk sinyal listrik dengan menunjukan grafik dari
tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan
fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah
graticule setiap 1 cm grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari
tegangan dan waktu pada layar (screen). Pada dasarnya CRO adalah alat
pembuat grafik atau gambar (plotter) X-Y yang sangat cepat yang memperagakan
sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Pena (stylus)
plotter adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak melalui permukaan layar dalam
memberi tanggapan terhadap tegangan-tegangan masukan. Kecepatan
tanggap osiloskop sangat tinggidan interval frekuensi yang panjang, dari
frekuensi yang rendah ke frekuensi yang tinggi dangan periodik bergerak dari
kiri ke kanan pada layar.
Osiloskop
sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodic.
Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda , prinsip kerja tabung
sinar katoda adalah sebagai berikut :
·
Electron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar
yang bersifat florocent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda.
·
Arah gerak electron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik
dan medan magnetic. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya
listrik untuk mempengaruhi gerak electron kearah anoda. Medan listrik yang
dipasang oleh lempeng secara vertikal akan terbentuk garis lurus vertikal di
layar , namun lempeng tersebut harus merupakan lempeng kapasitor , namun jika
pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodic kini gerak electron akan melaju
kearah horizontal dengan gerak tetap sambil tetap bergerak kearah vertikal ,
sehingga terbentuklah garis sinusoidal ( bentuk gelombang naik turun ).
·
Hal ini dipengaruhi juga dan ditetapkan oleh teori gelombang
yang menyebabkan benda bergetar sekaligus gerak harmonic.getaran harmonic yang
berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran
harmonic baru berfrekuensi sama dengan amplitude dan fase tergantung pada
amplitude danfrekuensi setiap bagian getaran harmonic tersebut.
![]() |
Gambar.1
Osiloskop
Osiloskop terdiri dari dua bagian penting, yaitu Display dan Panel Control. Display
menyerupai tampilan layar pada televisi, layar ini merupakan bagian depan
dari suatu tabung panjang yang disebut tabung sinar katoda. Tabung ini merupakan komponen
terpenting pada osiloskop, terdiri dari silinder yang dihampakan dan persegi di
baguan depan sebagai layar. Bagian dalam layar diberi lapisan tipis dari zat
berpendar (fluorescent material), zat ini akan mengeluarkan sumber
cahaya jika ditembakkan elektron. Display pada osiloskop
berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada display osiloskop
terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk
kotak-kotak yang disebut dengan div.
Sumbu Y
(vertikal) mempresentasikan tegangan (V) dan sumbu X (horizontal)
mempresentasikan besaran waktu (t). Sedangkan panel kontrol berisi tombol-tombol yang
bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel
osiloskop antara lain :
o Focus : Digunakan untuk mengatur focus
o Power : Untuk menghidupkan dan mematikan osiloskop
o Pilot Lamp : Penanda, akan menyala jika osiloskop dihidupkan
o Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
o Trace rotation: Mengatur kemiringan
garis sumbu Y=0 di layar
o Swp Var : Untuk kejelasan pergerakan gambar pada layar osiloskop
o Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div
di layar
o Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di
layar
o Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal
masukannya nol)
o AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling
di terminal masukan osiloskop.
Jika tombol pada posisi AC maka pada
terminal masukan diberi kapasitor
kopling
sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan.
Namun
jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur
dengan
komponen DC-nya dikutsertakan.
o Ground : Digunakan untuk melihat letak
posisi ground di layar.
o Channel :
Memilih saluran / kanal yang digunakan.
1/
2
o Eksternal : Untuk memasukkan tegangan ke osiloskop
Trigerring
o Mode :
Untuk mengatur mode yang digunakan osiloskop
o Cource : Untuk mengatur sumber yang ditampilkan dalam osiloskop
o Saklar Geser: Untuk menentukan
tegangan (AC, DC, GND) yang ditampilkan osiloskop
o Input CH1 : Untuk memasukkan input di channel 1
o Input CH2 : Untuk memasukkan input di channel 2
BAB
III
METODE PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
Untuk
melakukan praktikum osiloskop ini, dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut;
a.
Osiloskop (Scope) 1 unit
b.
Osilator (Sumber
bertegangan AC) 1
unit
c.
Batu Baterai (Sumber
tegangan DC) 2
buah
d.
Probe (Kabel
penghubung) 5
buah
e.
Stopwatch 1
buah
2. Skema Percobaan
a. Eksperimen D: Mengukur
Tegangan DC dengan Osiloskop
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar
2. Mengukur Tegangan DC
b.

Eksperimen
E: Menunjukkan Tegangan AC



Gambar
3. Menunjukkan Tegangan AC
c.
Eksperimen F: Memisahkan Komponen AC dari Sumber DC
yang tidak murni

![]() |
Gambar 4. Memisahkan Komponen AC dari Sumber DC
3. Tata Laksana Percobaan
a.
Keadaan sebelum scope
dihidupkan
-
Saklar
geser MODE berada pada CH2 ( menandakan
percobaan dilakukan dengan menggunakan input CH2)

-
Bintik putih pada
tombol POSITION ( )
berada ditengah
-
Bintik
putih pada tombol POSITION (
) berada ditengah

-
Bintik putih pada
tombol VOLT/DIV berada di kiri
-
Bintik putih pada
tombol LEVEL berada di tengah
-
Saklar geser MODE
berada pada AUTO
-
Saklar geser
COUPLING berada pada AC
-
Saklar TIME/DIV
berada di paling kiri
b.
Memperolah Bintik yang Tajam
- Osiloskop dinyalakan.
- Intensity diatur (diputar CW) sehingga layar osiloskop dapat terlihat secara jelas.
-
Focus
diatur (diputar CW) sedemikian rupa, sehingga bintik yang terbentuk dapat
terlihat secara jelas.

-
Posisi
bintik diatur menggunakan tombol position (
) dan ( ) sehingga berada tepat
ditengah-tengah layar di titik O(0,0).

c.
Menggerakkan Bintik Sepanjang Layar
-

Tombol
position ( ) dan ( ) diputar dan diatur sedemikian rupa
sehingga bintik bergerak sepanjang layar.


-
Bintik ditempatkan
di empat titk koordinat, yaitu titik P(-3,2 ), titik Q(3,-3), titik R(4,3) dan titik S(-2,4)
d.
Menggunakan Saklar Time/Div

-

Bintik
ditempatkan di titik O(0,0) menggunakan tombol position ( )
dan ( )


-
Intentisy dan focus
diatur kembali sehingga bintik terlihat jelas
-
Saklar geser MODE
dipastikan berada pada AUTO agar gerakan bintik nantinya dari kiri ke kanan dan
langsung muncul kembali di kiri layar
-
Saklar Time/Div
diputar dan diarahkan di 5s, 2s, hingga
2µs sebagai variabel.
-
Waktu yang
dibutuhkan bintik bergerak dari kiri ke kanan dihitung menggunakan stopwatch
sebanyak tiga kali.
-
Hasil dicacat dalam
tabel sesuai variabelnya.
e.
Mengukur Tegangan DC dengan Osiloskop
-
Baterai
dihubungkan dalam rangkaian menggunakan probe (kabel) sebagai sumber tegangan
DC sesuai skema.

-
Bintik
ditempatkan di titik O(0,0) menggunakan tombol position ( ) dan (
).

-
Saklar
geser MODE masih pada posisi AUTO.
-
Saklar geser AC-DC-GND
ditempatkan pada DC.
-
Saklar Volt/Div
diputar clockwise mulai dari 5V, 2V, 1V sampai 0,2V.
- Perubahan posisi bintik diamati dan dihitung serta grafik
yang terbentuk digambar di kertas milimeter block.
f.
Menunjukkan Tegangan AC
-
Alat dan bahan
dirangkai sesuai skema.
-

Bintik
ditempatkan di titik O(0,0) menggunakan tombol position ( )
dan ( ).


-
Saklar
geser MODE ditempatkan pada X-Y.
-
Saklar geser AC-DC-GND ditempatkan
pada AC.
-
Saklar Time/Div diputar
dari 1s sampai 0,5s.
-
Frekuensi diatur
sedemikian rupa sehingga memebentuk satu gelombang.
-
Gelombang yang
terbentuk diamati dan digambar di kertas millimeter block.
g.
Memisahkan Komponen DC dari Sumber AC yang tidak Murni
-
Alat dan bahan
dirangkai sesuai skema.
-
Saklar
geser MODE ditempatkan pada posisi AUTO
-
Saklar
geser AC-DC-GND ditempatkan pada AC
- Saklar
Volt/Div ditempatkan pada posisi
2V.
- Saklar
Time/Div ditempatkan pada posisi 0,5s
- Frekuensi
diatur sedemikian rupa sehingga membentuk satu gelombang per Div.
- Menentukan
maksimum dan minimum.
- Gelombang
yang terbentuk diamati dan digambar.
-
Kutub positif
(+) dan negatif ( ) pada baterai
ditukar posisinya

- Menentukan
maksimum dan minimum.
- Gelombang
yang terbentuk diamati dan digambar.
4. Analisa Data
a.
Eksperimen
C: Menggunakan Saklar Time/Div


b.
Eksperimen
D: Mengukur Tegangan DC dengan Osiloskop



c.
Eksperimen
E: Menunjukkan Tegangan AC




BAB IV
HASIL
PERCOBAAN
1. Data Percobaan
a. Eksperimen C:
Menggunakan Saklar Time/Div
Tabel 1. Perubahan t
akibat pengubahan saklar Time/Div
Time/Div(s)
|
t1(s)
|
t2(s)
|
t3(s)
|
0,50
|
6,12
|
5,90
|
6,07
|
0,20
|
2,32
|
2,45
|
2,46
|
0,10
|
1,27
|
1,19
|
1,19
|
0,05
|
0,62
|
0,66
|
0,66
|
0,02
|
0,25
|
0,32
|
0,27
|
0,01
|
Waktu
tidak terhitung, karena bintik bergerak terlalu cepat sehingga tidak teramati
|
||
0,005
|
|||
0,002
|
|||
0,002
|
b. Eksperimen D: Mengukur
Tegangan DC dengan Osiloskop
Tabel 2. Perubahan
simpangan akibat pengubahan saklar Volt/Div
Volt/Div
|
Simpangan (Div)
|
5,0
|
0,10
|
2,0
|
0,35
|
1,0
|
0,90
|
0,5
|
1,75
|
c.
Eksperimen
E: Menunjukkan Tegangan AC
Tabel 3. Menunjukkan
tegangan AC dengan osiloskop
Time/Div
|
Volt/Div
|
Frekuensi
Sumber AC
|
Amplitudo
Gelombang
|
Panjang Gelombang
|
1
mS
|
1 Volt
|
75 Hertz
|
2 Div
|
9,6
Div
|
2
mS
|
1 Volt
|
75 Hertz
|
2 Div
|
4,4
Div
|
2.
Grafik
Percobaan
3. Perhitungan Data
a. Menentukan waktu sapu bintik (t)
Persamaan yang
digunakan


i.
Time/Div:
0,5s






t ± Δ t= (6,03 ± 0,20)s
ii.
Time/Div:
0,2s






t ± Δ t= (2,4 ± 0,1)s
iii.
Time/Div:
0,1s






t ± Δ t= (1,21 ± 0,06)s
iv.
Time/Div:
0,05s






t ± Δ t= (0,65 ± 0,03)s
v.
Time/Div:
0,02s






t ± Δ t= (0,28 ± 0,05)s
b.
Mengukur
Tegangan DC
Persamaan
yang digunakan:




i.
Volt/Div:
5V




V ± ΔV=(0,50 ± 0,01)Volt
ii.
Volt/Div:
2V




V ± ΔV=(0,70 ±
0,04)Volt
iii.
Volt/Div:
1V




V ± ΔV=(0,90 ±
0,09)Volt
iv.
Volt/Div:
0,5V




V ± ΔV=(0,88 ±
0,05)Volt
c.
Eksperimen
E: Menunjukkan Tegangan AC
Persamaan
yang digunakan:




i.
Time/Div:
1ms






T ± ΔT = (9,6 ± 0,1)x10-3 s




f ±
Δf =(104 ± 1) Hertz
ii.
Time/Div:
2ms






T ± ΔT = (8,8 ± 0,2)x10-3 s



f ±
Δf =(114 ± 3) Hertz
BAB
V
PEMBAHASAN
Praktikum osiloskop
merupakan praktikum untuk menambah wawasan dan pengetahuan praktikan dalam
penggunaan dan pengoperasian osiloskop. Untuk melakukan praktikum ini,
dibutuhkan alat dan bahan seperti pada III.1dan dirangkai sesuai skema pada
III.2, terdapat tiga skema dalam praktikum ini, yaitu skema mengukur tegangan
DC (gambar 3), skema menunjukkan tegangan AC (gambar 4), dan skema memisahkan
tegangan AC dari sumber DC yang tidak murni (gambar 5). Adapun langkah-langkah
praktikum ini, dilakukan dengan tata laksana seperti pada III.3 dan untuk
menganalisa data yang didpatkan menggunakan rumus-rumus pada III.4.
Praktikum dimulai dengan menghubungkan
osiloskop pada sumber tegangan listrik PLN kemudian menyalakan osiloskop.
Praktikum yang pertama adalah eksperimen A: memperoleh bintik yang tajam. Cara
memperoleh bintik yang tajam pada layar osiloskop adalah mengatur intensitas dan
fokusnya yaitu dengan memutar tombol intensity dan focus. Bintik yang terbentuk
diposisikan pada titik O(0,0). Hal yang perlu digarisawahi adalah tingkat
intensitas dan kefokusan bintik, karena jika terlalu cerah dan terlalu fokus,
maka dapat merusak layar osiloskop.
Eksperimen B: menggerakkan bintik sepanjang layar.
Untuk menggerakkan bintik yang terbentuk, menggunakan tombol position.
Horizontal position untuk menggerakkan bintik ke arah horizontal (kanan-kiri)
sedangkan vertical position untuk menggerakkan bintik ke arah vertikal
(bawah-atas). Dalam praktikum ini, ada empat posisi koordinat bintik, yaitu titik P(-3,2 ), titik Q(3,-3), titik R(4,3) dan titik S(-2,4).
Eksperimen C: menggunakan saklar Time/Div. Sebelum
menggunakan saklar Time/Div ini, bintik diposisikan di titik O(0,0) terlebih
dahulu. Saklar Time/Div digunakan untuk mengatur besarnya nilai waktu sapu
bintik yang per satu div di layar. Semakin kecil skala
yang diarahkan, maka semakin cepat waktu sapuan bintik di layar dan sebaliknya,
semakin besar skala yang ditunjuk, maka waktu sapuan bintik semakin lambat.
Dalam praktikum ini, praktikan hanya dapat mengamati dan menghitung waktu
sapuan dari 0,5s sampai 0,02s dengan tiga kali pengulangan untuk memperkecil
ralat yang mungkin terjadi. Untuk menghitung besarnya waktu sapuan, praktikan
menggunakan persamaan (1) dan ralatnya dengan menggunakan persamaan (2) yang
terdapat pada analisa data. Seletah melakukan perhitungan menggunakan
persamaan-persamaan tersebut, didapatkan hasil perhitungan yang disajikan dalam
tabel dibawah ini. Tabel
4. Hubungan Time/Div terhadap waktu sapu bintik
Time/Div
|
t ± Δ t
|
0,5s
|
(6,03 ± 0,20)s
|
0,2s
|
(2,4 ± 0,1)s
|
0,1s
|
(1,21 ± 0,06)s
|
0,05s
|
(0,65 ± 0,03)s
|
0,02s
|
(0,28 ± 0,05)s
|
Eksperimen D: mengukur tegangan DC
menggunakan osiloskop. Sebelum melakukan praktikum ini, osiloskop dihubungkan
dengan sumber tegangan DC (dalam praktikum ini
menggunakan baterai) sesuai skema pada gambar 2. Sebelumnya, bintik
diposisikan di titik O(0,0). Tombol Volt/Div diputar dari 5V, 2V, dan
seterusnya, kemudian simpangan yang terjadi diamati dan dicatat dalam satuan
Div. Pada praktikum ini, simpangan yang dapat teramati hanya sampai di 0,5V,
sedangkan dibawah 0,5V bintik bergerak terlalu cepat sehingga tidak bisa
teramati. Untuk menghitung besarnya tegangan pada sumber tegangan DC, praktikan
menggunakan persamaan (3) dan untuk ralatnya menggunakan persamaan (4) yang
tercantum pada analisa data. Dengan persamaan-persamaan tersebut, didapatkan
hasil perhitungan sebagai berikut;
Tabel 5. Besar tegangan DC
berdasarkan Volt/Div
Volt/Div
|
Tegangan
(V)
|
5 V
|
(0,50 ± 0,01)Volt
|
2 V
|
(0,70 ± 0,04)Volt
|
1 V
|
(0,90 ± 0,09)Volt
|
0,5 V
|
(0,88 ± 0,05)Volt
|
Eksperimen E: mengukur
tegangan AC. Seperti pada praktikum sebelumnya, bintik diposisikan di titik
O(0,0) dan osiloskop dihubungkan dengan osilator (sebagai sumber AC) sesuai
skema seperti gambar 3. Pada praktikum ini, bintik yang terbentuk akan
membentuk gelombang sepanjang layar. Panjang
gelombang dipengaruhi oleh besarnya saklar Time/Div, semakin besar saklar
Time/Div, maka panjang gelombang semakin pendek, sedangkan amplitudo gelombang
dipengaruhi oleh saklar Volt/Div. Gelombang ini memiliki periode dan frekuensi.
Periode gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan (6) dan ralatnya dengan
persamaan (7), sedangkan frekuensi gelombang dapat dihitung menggunakan
persamaan (8) dan ralatnya dengan persamaan (9). Hasil perhitungan dari
persamaan-persamaan ini adalah sebagai berikut;
Tabel
6. Periode dan frekuensi pada tegangan AC
Time/Div
|
T ± ΔT (s)
|
f ± Δf (Hz)
|
1ms
|
(9,6
± 0,1)x10-3 s
|
f ±
Δf =(104 ± 1) Hz
|
2ms
|
(8,8
± 0,2)x10-3 s
|
f ±
Δf =(114 ± 3) Hz
|
Eksperimen F:
memisahkan tegangan AC dari sumber tegangan DC yang tidak murni. Seperti pada eksperimen
E: mengukur tegangan AC, bintik diposisikan di titik O(0,0) dan osiloskop dihubungkan
dengan osilator (sebagai sumber AC), namun rangkaian ditambah dengan
potensiometer sesuai dengan skema seperti gambar 4. Potensiometer ini digunakan
untuk mengetahui batas maksimum dan batas minimum gelombang dengan cara
memutarnya. Frekuensi pada osilator diatur sedemikian rupa sehingga membentuk
gelombang per satuan Div. Tidak ada perhitungan dalam praktikum ini, namun
gelombang yang terbentuk digambar untuk membedakan gelombang pada saat maksimum
dan gelombang pada saat minimum. Ada dua variasi dalam praktikum ini, yaitu
posisi kutub baterai yang normal dan kutub baterai yang ditukar posisinya. Pada
baterai yang posisi kutubnya normal, gelombang akan bergerak keatas jika
potensiometer diputar dan sebaliknya, pada kutub baterai yang ditukar
posisinya, gelombang akan bergerak ke bawah ketika potensiometer diputar.
\
BAB
VI
KESIMPULAN
Setelah
melakukan praktikum osiloskop ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan,
diantaranya sebagai berikut;
1.
Intensitas kecerahan
bintik dapat diatur menggunakan tombol intensity dan kefokusan bintik dapat
diatur menggunakan tombol focus. Hal yang perlu digarisbawahi adalah bintik
yang terlalu tinggi intensitas dan fokusnya dapat merusak layar pada display
osiloskop.
2.
Bintik dapat digerakkan
secara vertikal dan horizontal. Tombol vertical position digunakan untuk
menggerakkan bintik secara vertikal (atas-bawah) dan tombol horizontal position
digunakan untuk menggerakkan bintik secara horizontal (kanan-kiri).
3.
Untuk mengetahui
besarnya waktu sapuan bintik digunakan saklar Time/Div. Semakin kecil skala Time/Div
maka semakin cepat waktu sapuan bintik dan sebaliknya, semakin besar skala
Time/Div maka semakin lambat waktu sapuan bintiknya. Hasil perhitungan
berdasarkan analisa data;
Time/Div
|
t ± Δ t
|
0,5s
|
(6,03 ± 0,20)s
|
0,2s
|
(2,4 ± 0,1)s
|
0,1s
|
(1,21 ± 0,06)s
|
0,05s
|
(0,65 ± 0,03)s
|
0,02s
|
(0,28 ± 0,05)s
|
4.
Osiloskop dapat
digunakan untuk mengukur tegangan DC (baterai) dengan menggunakan tombol
Volt/Div. Hasil perhitungan berdasarkan analisa data;
Volt/Div
|
Tegangan (V)
|
5
V
|
(0,50
± 0,01)Volt
|
2
V
|
(0,70
± 0,04)Volt
|
1
V
|
(0,90 ± 0,09)Volt
|
0,5
V
|
(0,88
± 0,05)Volt
|
5.
Osiloskop juga dapat
digunakan untuk periode dan frekuensi tegangan dengan menganalisa gelombang
yang terbentuk pada layar osiloskop serta dapat digunakan untuk membedakan
sumber tegangan AC dari tegangan DC yan tidak murni. Hasil perhitunga
berdasarkan analisa data;
Time/Div
|
T ± ΔT (s)
|
f ±
Δf (Hz)
|
1ms
|
(9,6
± 0,1)x10-3 s
|
f ±
Δf =(104 ± 1) Hz
|
2ms
|
(8,8
± 0,2)x10-3 s
|
f ±
Δf =(114 ± 3) Hz
|
BAB
VII
DAFTAR
PUSTAKA
Staff
Laboratorium Fisika Dasar. 2014. Buku
Panduan Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta:
Laboratorium Fisika Dasar UGM
Abdullah, Mikrajudin, Dr. Eng, M.Si. 2006. Fisika SMA dan MA untuk Kelas XII Semester 1. Jakarta: Esis .
Cooper, William David. 2007. Diktat Pengukuran
Listrik dan Instrumentasi Elektronik. Jakarta: Tim Penyusun Diktat.
Harrah's Las Vegas - MapyRO
BalasHapusHarrah's Las Vegas. Las Vegas. Hotel and Casino. 성남 출장안마 Location. 2-minute walk to Harrah's Las 서산 출장샵 Vegas. Casino 원주 출장안마 and 서울특별 출장안마 Hotel. 거제 출장샵 3-minute walk from Fashion Show Mall.