Sabtu, 28 Februari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I OSILOSKOP (UGM)

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR  I
OSILOSKOP (U4)

LOGO-UGM-BAKU-tnp-back-grou













Disusun  Oleh:
Nama                    : ferdinandus pati kaona
Progam Studi        :   Fisika
Hari, tanggal         :   Senin, 08 Desember 2014

LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
1.    Latar Belakang
Osiloskop sinar katoda (cathode ray oscilloscop, selanjutnya disebut CRO) adalah instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat dan terandalkan yang digunakan untuk pengukuran dan analisa bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik. Selain itu osiloskop juga dapat digunakan untuk CRO digunakan untuk menyelidiki bentuk gelombang, peristiwa transien dan besaran lainnya yang berubah terhadap waktu dari frekuensi yang sangat rendah ke frekuensi yang sangat tinggi. Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk bermacam-macam pengukuran besaran fisika. Besaran listrik yang dapat diukur dengan menggunakan alat itu antara lain tegangan searah, tegangan bolak-balik, arus searah, arus bolak-balik, waktu, sudut fasa, frekuensi, dan untuk bermacam kegiatan penilaian bentuk gelombang seperti waktu timbul dan waktu turun. Banyak besaran nirlistrik seperti tekanan, gaya tarik, suhu, dan kecepatan dapat diukur dengan menggunakan tranduser sebagai pengubah ke besaran tegangan.
Fungsi osiloskop tersebut banyak diterapkan dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang kesehatan pendidikan, elektronika dan lain sebagainya. Mengingat besarnya peranan osiloskop diatas, maka perlu dilaksanakan praktikum mengenai osiloskop ini. Dengan adanya praktikum osilioskop ini, diharapkan praktikan mampu mamahami pengoperasian osiloskop secara baik dan benar, mengetahui elemen-elemen penting dalam osiloskop dan kegunaannya serta penerapan osiloskop dalam kehidupan sehari-hari.

2.    Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum osiloskop ini adalah sebagai berikut;
a.    Mengoperasikan dan menggunakan osiloskop secara baik dan benar.
b.    Memperoleh bintik yang tajam.
c.    Menggerakkan bintik sepanjang layar.
d.   Mengetahui penggunaan saklar Time/Div.
e.    Mengukur tegangan DC.
f.     Menunjukkan tegangan AC pada layar.
g.    Memisahkan komponen DC dari sumber AC yang tidak murni.

BAB II
DASAR TEORI
Osiloskop adalah suatu alat elektronik yang dapat menggambarkan bentuk sinyal listrik dengan menunjukan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen). Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik atau gambar (plotter) X-Y yang sangat cepat yang memperagakan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Pena (stylus) plotter adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak melalui permukaan layar dalam memberi tanggapan terhadap tegangan-tegangan masukan. Kecepatan tanggap osiloskop sangat tinggidan interval frekuensi yang panjang, dari frekuensi yang rendah ke frekuensi yang tinggi dangan periodik bergerak dari kiri ke kanan pada layar.
Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodic. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda , prinsip kerja tabung sinar katoda adalah sebagai berikut :
·      Electron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang bersifat florocent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda.
·      Arah gerak electron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetic. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi gerak electron kearah anoda. Medan listrik yang dipasang oleh lempeng secara vertikal akan terbentuk garis lurus vertikal di layar , namun lempeng tersebut harus merupakan lempeng kapasitor , namun jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodic kini gerak electron akan melaju kearah horizontal dengan gerak tetap sambil tetap bergerak kearah vertikal , sehingga terbentuklah garis sinusoidal ( bentuk gelombang naik turun ).
·      Hal ini dipengaruhi juga dan ditetapkan oleh teori gelombang yang menyebabkan benda bergetar sekaligus gerak harmonic.getaran harmonic yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonic baru berfrekuensi sama dengan amplitude dan fase tergantung pada amplitude danfrekuensi setiap bagian getaran harmonic tersebut.



osc.jpg
 















                                                            Gambar.1 Osiloskop                                                  
            Osiloskop terdiri dari dua bagian penting, yaitu Display dan Panel Control. Display  menyerupai tampilan layar pada televisi, layar ini merupakan bagian depan dari suatu tabung panjang yang disebut tabung sinar katoda. Tabung ini merupakan komponen terpenting pada osiloskop, terdiri dari silinder yang dihampakan dan persegi di baguan depan sebagai layar. Bagian dalam layar diberi lapisan tipis dari zat berpendar (fluorescent material), zat ini akan  mengeluarkan sumber cahaya jika ditembakkan elektron. Display pada osiloskop berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada display osiloskop terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Sumbu Y (vertikal) mempresentasikan tegangan (V) dan sumbu X (horizontal) mempresentasikan besaran waktu (t). Sedangkan panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
o  Focus          : Digunakan untuk mengatur focus
o  Power         : Untuk menghidupkan dan mematikan osiloskop
o  Pilot Lamp  : Penanda, akan menyala jika osiloskop dihidupkan
o  Intensity     : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
o  Trace rotation: Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
o  Swp Var     : Untuk kejelasan pergerakan gambar pada layar osiloskop
o  Volt/div      : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
o  Time/div     : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
o  Position      : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)                   
o  AC/DC       : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop.
                          Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor
                          kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan.
                          Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur
                          dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
o  Ground       : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
o  Channel      : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
1/ 2
o  Eksternal    : Untuk memasukkan tegangan ke osiloskop
Trigerring
o  Mode          : Untuk mengatur mode yang digunakan osiloskop
o  Cource        : Untuk mengatur sumber yang ditampilkan dalam osiloskop
o  Saklar Geser: Untuk menentukan tegangan (AC, DC, GND) yang ditampilkan osiloskop
o  Input CH1  : Untuk memasukkan input di channel 1
o  Input CH2  : Untuk memasukkan input di channel 2


BAB III
METODE PERCOBAAN

1.    Alat dan Bahan
Untuk melakukan praktikum osiloskop ini, dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut;
a.    Osiloskop (Scope)                                      1 unit
b.    Osilator (Sumber bertegangan AC)            1 unit
c.    Batu Baterai (Sumber tegangan DC)         2 buah
d.   Probe (Kabel penghubung)                        5 buah
e.    Stopwatch                                                  1 buah
2.    Skema Percobaan
a.    Eksperimen D: Mengukur Tegangan DC dengan Osiloskop
Rounded Rectangle: Keterangan:
1. Baterai
2. CH2
3. Ground
 






Gambar 2. Mengukur Tegangan DC
b.   Rounded Rectangle: Keterangan:
1. Osilator
2. CH2
3. Ground
Eksperimen E: Menunjukkan Tegangan AC
                                                                           
Gambar 3. Menunjukkan Tegangan AC
c.    Eksperimen F: Memisahkan Komponen AC dari Sumber DC yang tidak murni
Rounded Rectangle: Keterangan:
1. Baterai
2. CH2
3. Ground
4. Osilator
5. Potensiometer
 







            Gambar 4. Memisahkan Komponen AC dari Sumber DC

3.    Tata Laksana Percobaan
a.    Keadaan sebelum scope dihidupkan
-       Saklar geser MODE berada pada CH2  ( menandakan percobaan dilakukan dengan menggunakan input CH2)
-       Bintik putih pada tombol POSITION  (   ) berada ditengah
-       Bintik putih pada tombol POSITION  (      ) berada ditengah
-       Bintik putih pada tombol VOLT/DIV berada di kiri
-       Bintik putih pada tombol LEVEL berada di tengah
-       Saklar geser MODE berada pada AUTO
-       Saklar geser COUPLING berada pada AC
-       Saklar TIME/DIV berada di paling kiri
b.   Memperolah Bintik yang Tajam
-       Osiloskop dinyalakan.
-       Intensity diatur (diputar CW) sehingga layar osiloskop dapat terlihat secara jelas.
-       Focus diatur (diputar CW) sedemikian rupa, sehingga bintik yang terbentuk dapat terlihat secara jelas.
-       Posisi bintik diatur menggunakan tombol position (      ) dan (    ) sehingga berada tepat ditengah-tengah layar di titik O(0,0).
c.    Menggerakkan Bintik Sepanjang Layar
-       Tombol position (      ) dan (    ) diputar dan diatur sedemikian rupa sehingga bintik bergerak sepanjang layar.
-       Bintik ditempatkan di empat titk koordinat, yaitu titik P(-3,2 ), titik Q(3,-3), titik R(4,3) dan titik S(-2,4)
d.   Menggunakan Saklar Time/Div
-       Bintik ditempatkan di titik O(0,0) menggunakan tombol position (      ) dan (    )
-       Intentisy dan focus diatur kembali sehingga bintik terlihat jelas
-       Saklar geser MODE dipastikan berada pada AUTO agar gerakan bintik nantinya dari kiri ke kanan dan langsung muncul kembali di kiri layar
-       Saklar Time/Div diputar dan diarahkan di 5s, 2s, hingga  2µs sebagai variabel.
-       Waktu yang dibutuhkan bintik bergerak dari kiri ke kanan dihitung menggunakan stopwatch sebanyak tiga kali.
-       Hasil dicacat dalam tabel sesuai variabelnya.

e.    Mengukur Tegangan DC dengan Osiloskop
-       Baterai dihubungkan dalam rangkaian menggunakan probe (kabel) sebagai sumber tegangan DC sesuai skema.
-       Bintik ditempatkan di titik O(0,0) menggunakan tombol position (      ) dan (    ).
-       Saklar geser MODE masih pada posisi AUTO.
-       Saklar geser AC-DC-GND ditempatkan pada DC.
-       Saklar Volt/Div diputar clockwise mulai dari 5V, 2V, 1V sampai 0,2V.
-       Perubahan posisi bintik diamati dan dihitung serta grafik yang terbentuk digambar di kertas milimeter block.
f.     Menunjukkan Tegangan AC
-       Alat dan bahan dirangkai sesuai skema.
-       Bintik ditempatkan di titik O(0,0) menggunakan tombol position (      ) dan (    ).
-       Saklar geser MODE ditempatkan pada X-Y.
-       Saklar geser AC-DC-GND ditempatkan pada AC.
-       Saklar Time/Div diputar dari 1s sampai 0,5s.
-       Frekuensi diatur sedemikian rupa sehingga memebentuk satu gelombang.
-       Gelombang yang terbentuk diamati dan digambar di kertas millimeter block.
g.    Memisahkan Komponen DC dari Sumber AC yang tidak Murni
-       Alat dan bahan dirangkai sesuai skema.
-       Saklar geser MODE ditempatkan pada posisi AUTO
-       Saklar geser AC-DC-GND ditempatkan pada AC
-       Saklar Volt/Div ditempatkan pada posisi 2V.
-       Saklar Time/Div ditempatkan pada posisi 0,5s
-       Frekuensi diatur sedemikian rupa sehingga membentuk satu gelombang per Div.
-       Menentukan maksimum dan minimum.
-       Gelombang yang terbentuk diamati dan digambar.
-       Kutub positif (+) dan negatif (   ) pada baterai ditukar posisinya
-       Menentukan maksimum dan minimum.
-       Gelombang yang terbentuk diamati dan digambar.

  
4.    Analisa Data
a.      Eksperimen C: Menggunakan Saklar Time/Div

      …….(1)                         …......(2)

b.      Eksperimen D: Mengukur Tegangan DC dengan Osiloskop

          ...….(3)                              

     …..(4)                 …….(5)

c.       Eksperimen E: Menunjukkan Tegangan AC

     ……..(6)                     .…….(7)

                ……..(8)                                 …….(9)




BAB IV
HASIL PERCOBAAN

1.    Data Percobaan
a.    Eksperimen C: Menggunakan Saklar Time/Div
Tabel 1. Perubahan t akibat pengubahan saklar Time/Div

Time/Div(s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
0,50
6,12
5,90
6,07
0,20
2,32
2,45
2,46
0,10
1,27
1,19
1,19
0,05
0,62
0,66
0,66
0,02
0,25
0,32
0,27
0,01
Waktu tidak terhitung, karena bintik bergerak terlalu cepat sehingga tidak teramati
0,005
0,002
0,002

b.   Eksperimen D: Mengukur Tegangan DC dengan Osiloskop
Tabel 2. Perubahan simpangan akibat pengubahan saklar Volt/Div

Volt/Div
Simpangan (Div)
5,0
0,10
2,0
0,35
1,0
0,90
0,5
1,75




c.    Eksperimen E: Menunjukkan Tegangan AC
Tabel 3. Menunjukkan tegangan AC dengan osiloskop

Time/Div
Volt/Div
Frekuensi Sumber AC
Amplitudo
Gelombang
Panjang Gelombang
1 mS
1 Volt
75 Hertz
2 Div
9,6 Div
2 mS
1 Volt
75 Hertz
2 Div
4,4 Div

2.    Grafik Percobaan
















3.    Perhitungan Data
a.   Menentukan waktu sapu bintik (t)
Persamaan yang digunakan
                                                                      
i.      Time/Div: 0,5s
     
                    
 s                    s
               t ± Δ t= (6,03 ± 0,20)s
ii.    Time/Div: 0,2s
     
                      
 s                   s
t ± Δ t= (2,4 ± 0,1)s
iii.  Time/Div: 0,1s
     
                      
 s                    s
               t ± Δ t= (1,21 ± 0,06)s

iv.  Time/Div: 0,05s
     
                      
 s                               s
               t ± Δ t= (0,65 ± 0,03)s
v.    Time/Div: 0,02s
     
                      
 s                    s
               t ± Δ t= (0,28 ± 0,05)s
b.      Mengukur Tegangan DC
Persamaan yang digunakan:
                         

                         
    
i.      Volt/Div: 5V
                      
 V                                     V
V ± ΔV=(0,50 ± 0,01)Volt

ii.    Volt/Div: 2V
                      
 V                                    35 V
V ± ΔV=(0,70 ± 0,04)Volt

iii.  Volt/Div: 1V
                      
 V                                     V
V ± ΔV=(0,90 ± 0,09)Volt

iv.  Volt/Div: 0,5V
                   
 V                       V
V ± ΔV=(0,88 ± 0,05)Volt
c.       Eksperimen E: Menunjukkan Tegangan AC
Persamaan yang digunakan:
                                       
                                                   
i.      Time/Div: 1ms
                                 
                                 
                         
T ± ΔT = (9,6 ± 0,1)x10-3 s
                           
 Hertz                           Hertz
f ± Δf =(104 ± 1) Hertz
ii.    Time/Div: 2ms
                                 
                                 
                         
T ± ΔT = (8,8 ± 0,2)x10-3 s

                           
 Hertz                           Hertz
f ± Δf =(114 ± 3) Hertz


BAB V
PEMBAHASAN

            Praktikum osiloskop merupakan praktikum untuk menambah wawasan dan pengetahuan praktikan dalam penggunaan dan pengoperasian osiloskop. Untuk melakukan praktikum ini, dibutuhkan alat dan bahan seperti pada III.1dan dirangkai sesuai skema pada III.2, terdapat tiga skema dalam praktikum ini, yaitu skema mengukur tegangan DC (gambar 3), skema menunjukkan tegangan AC (gambar 4), dan skema memisahkan tegangan AC dari sumber DC yang tidak murni (gambar 5). Adapun langkah-langkah praktikum ini, dilakukan dengan tata laksana seperti pada III.3 dan untuk menganalisa data yang didpatkan menggunakan rumus-rumus pada III.4.
            Praktikum dimulai dengan menghubungkan osiloskop pada sumber tegangan listrik PLN kemudian menyalakan osiloskop. Praktikum yang pertama adalah eksperimen A: memperoleh bintik yang tajam. Cara memperoleh bintik yang tajam pada layar osiloskop adalah mengatur intensitas dan fokusnya yaitu dengan memutar tombol intensity dan focus. Bintik yang terbentuk diposisikan pada titik O(0,0). Hal yang perlu digarisawahi adalah tingkat intensitas dan kefokusan bintik, karena jika terlalu cerah dan terlalu fokus, maka dapat merusak layar osiloskop.
Eksperimen B: menggerakkan bintik sepanjang layar. Untuk menggerakkan bintik yang terbentuk, menggunakan tombol position. Horizontal position untuk menggerakkan bintik ke arah horizontal (kanan-kiri) sedangkan vertical position untuk menggerakkan bintik ke arah vertikal (bawah-atas). Dalam praktikum ini, ada empat posisi koordinat bintik, yaitu titik P(-3,2 ), titik Q(3,-3), titik R(4,3) dan titik S(-2,4).
Eksperimen C: menggunakan saklar Time/Div. Sebelum menggunakan saklar Time/Div ini, bintik diposisikan di titik O(0,0) terlebih dahulu. Saklar Time/Div digunakan untuk mengatur besarnya nilai waktu sapu bintik yang per satu div di layar. Semakin kecil skala yang diarahkan, maka semakin cepat waktu sapuan bintik di layar dan sebaliknya, semakin besar skala yang ditunjuk, maka waktu sapuan bintik semakin lambat. Dalam praktikum ini, praktikan hanya dapat mengamati dan menghitung waktu sapuan dari 0,5s sampai 0,02s dengan tiga kali pengulangan untuk memperkecil ralat yang mungkin terjadi. Untuk menghitung besarnya waktu sapuan, praktikan menggunakan persamaan (1) dan ralatnya dengan menggunakan persamaan (2) yang terdapat pada analisa data. Seletah melakukan perhitungan menggunakan persamaan-persamaan tersebut, didapatkan hasil perhitungan yang disajikan dalam tabel dibawah ini.                                                                  Tabel 4. Hubungan Time/Div terhadap waktu sapu bintik
Time/Div
t ± Δ t
0,5s
(6,03 ± 0,20)s
0,2s
(2,4 ± 0,1)s
0,1s
(1,21 ± 0,06)s
0,05s
(0,65 ± 0,03)s
0,02s
(0,28 ± 0,05)s
            Eksperimen D: mengukur tegangan DC menggunakan osiloskop. Sebelum melakukan praktikum ini, osiloskop dihubungkan dengan sumber tegangan DC (dalam praktikum ini  menggunakan baterai) sesuai skema pada gambar 2. Sebelumnya, bintik diposisikan di titik O(0,0). Tombol Volt/Div diputar dari 5V, 2V, dan seterusnya, kemudian simpangan yang terjadi diamati dan dicatat dalam satuan Div. Pada praktikum ini, simpangan yang dapat teramati hanya sampai di 0,5V, sedangkan dibawah 0,5V bintik bergerak terlalu cepat sehingga tidak bisa teramati. Untuk menghitung besarnya tegangan pada sumber tegangan DC, praktikan menggunakan persamaan (3) dan untuk ralatnya menggunakan persamaan (4) yang tercantum pada analisa data. Dengan persamaan-persamaan tersebut, didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut;                                                                                                                        
Tabel 5. Besar tegangan DC berdasarkan Volt/Div
            Volt/Div
Tegangan (V)
5 V
(0,50 ± 0,01)Volt
2 V
(0,70 ± 0,04)Volt
1 V
(0,90 ± 0,09)Volt
0,5 V
(0,88 ± 0,05)Volt

            
Eksperimen E: mengukur tegangan AC. Seperti pada praktikum sebelumnya, bintik diposisikan di titik O(0,0) dan osiloskop dihubungkan dengan osilator (sebagai sumber AC) sesuai skema seperti gambar 3. Pada praktikum ini, bintik yang terbentuk akan membentuk  gelombang sepanjang layar. Panjang gelombang dipengaruhi oleh besarnya saklar Time/Div, semakin besar saklar Time/Div, maka panjang gelombang semakin pendek, sedangkan amplitudo gelombang dipengaruhi oleh saklar Volt/Div. Gelombang ini memiliki periode dan frekuensi. Periode gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan (6) dan ralatnya dengan persamaan (7), sedangkan frekuensi gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan (8) dan ralatnya dengan persamaan (9). Hasil perhitungan dari persamaan-persamaan ini adalah sebagai berikut;                                                                                     
Tabel 6. Periode dan frekuensi pada tegangan AC
Time/Div
T ± ΔT (s)
f ± Δf (Hz)
1ms
(9,6 ± 0,1)x10-3 s
f ± Δf =(104 ± 1) Hz
2ms
(8,8 ± 0,2)x10-3 s
f ± Δf =(114 ± 3) Hz
            Eksperimen F: memisahkan tegangan AC dari sumber tegangan DC yang tidak murni. Seperti pada eksperimen E: mengukur tegangan AC, bintik diposisikan di titik O(0,0) dan osiloskop dihubungkan dengan osilator (sebagai sumber AC), namun rangkaian ditambah dengan potensiometer sesuai dengan skema seperti gambar 4. Potensiometer ini digunakan untuk mengetahui batas maksimum dan batas minimum gelombang dengan cara memutarnya. Frekuensi pada osilator diatur sedemikian rupa sehingga membentuk gelombang per satuan Div. Tidak ada perhitungan dalam praktikum ini, namun gelombang yang terbentuk digambar untuk membedakan gelombang pada saat maksimum dan gelombang pada saat minimum. Ada dua variasi dalam praktikum ini, yaitu posisi kutub baterai yang normal dan kutub baterai yang ditukar posisinya. Pada baterai yang posisi kutubnya normal, gelombang akan bergerak keatas jika potensiometer diputar dan sebaliknya, pada kutub baterai yang ditukar posisinya, gelombang akan bergerak ke bawah ketika potensiometer diputar.
\


BAB VI
KESIMPULAN
            Setelah melakukan praktikum osiloskop ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut;                                                                                                                                          
1.    Intensitas kecerahan bintik dapat diatur menggunakan tombol intensity dan kefokusan bintik dapat diatur menggunakan tombol focus. Hal yang perlu digarisbawahi adalah bintik yang terlalu tinggi intensitas dan fokusnya dapat merusak layar pada display osiloskop.
2.    Bintik dapat digerakkan secara vertikal dan horizontal. Tombol vertical position digunakan untuk menggerakkan bintik secara vertikal (atas-bawah) dan tombol horizontal position digunakan untuk menggerakkan bintik secara horizontal (kanan-kiri).
3.    Untuk mengetahui besarnya waktu sapuan bintik digunakan saklar Time/Div. Semakin kecil skala Time/Div maka semakin cepat waktu sapuan bintik dan sebaliknya, semakin besar skala Time/Div maka semakin lambat waktu sapuan bintiknya. Hasil perhitungan berdasarkan analisa data;
Time/Div
t ± Δ t
0,5s
(6,03 ± 0,20)s
0,2s
(2,4 ± 0,1)s
0,1s
(1,21 ± 0,06)s
0,05s
(0,65 ± 0,03)s
0,02s
(0,28 ± 0,05)s
4.    Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur tegangan DC (baterai) dengan menggunakan tombol Volt/Div. Hasil perhitungan berdasarkan analisa data;

            Volt/Div
Tegangan (V)
5 V
(0,50 ± 0,01)Volt
2 V
(0,70 ± 0,04)Volt
1 V
(0,90 ± 0,09)Volt
0,5 V
(0,88 ± 0,05)Volt






5.    Osiloskop juga dapat digunakan untuk periode dan frekuensi tegangan dengan menganalisa gelombang yang terbentuk pada layar osiloskop serta dapat digunakan untuk membedakan sumber tegangan AC dari tegangan DC yan tidak murni. Hasil perhitunga berdasarkan analisa data;
Time/Div
T ± ΔT (s)
f ± Δf (Hz)
1ms
(9,6 ± 0,1)x10-3 s
f ± Δf =(104 ± 1) Hz
2ms
(8,8 ± 0,2)x10-3 s
f ± Δf =(114 ± 3) Hz


                                                              

















BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Staff Laboratorium Fisika Dasar. 2014. Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta:        Laboratorium Fisika Dasar UGM
Abdullah, Mikrajudin, Dr. Eng, M.Si. 2006. Fisika SMA dan MA untuk Kelas XII Semester 1.  Jakarta: Esis .
Cooper, William David. 2007. Diktat Pengukuran Listrik dan Instrumentasi Elektronik. Jakarta: Tim Penyusun Diktat.
                                                                


1 komentar:

  1. Harrah's Las Vegas - MapyRO
    Harrah's Las Vegas. Las Vegas. Hotel and Casino. 성남 출장안마 Location. 2-minute walk to Harrah's Las 서산 출장샵 Vegas. Casino 원주 출장안마 and 서울특별 출장안마 Hotel. 거제 출장샵 3-minute walk from Fashion Show Mall.

    BalasHapus